Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dua kalimat yang ringan di lisan tetapi berat di timbangan serta dicintai oleh ar-Rahman; subhanallahi wabihamdihi, subhanallahil ‘azhim.” (HR. Bukhari)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang membaca ‘subhanallahi wabihamdih’ maka akan ditanamkan untuknya sebuah pohon kurma di surga.” (HR. Tirmidzi, hadits hasan sahih, lihat al-Wabil ash-Shayyib, hlm. 75)
Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu’anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seutama-utama dzikir adalah laa ilaha illallah, dan seutama-utama doa adalah alhamdulillah.” (HR. Tirmidzi, dinyatakan hasan oleh al-Albani dalam Sahih Sunan Tirmidzi no. 3383)
Dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, beliau berkata : Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sering sekali berdoa dengan membaca ‘Yaa Muqollibal quluub, tsabbit qolbii ‘alaa diinik’ artinya, “Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.” Kemudian ada seorang lelaki berkata, “Wahai Rasulullah, apakah anda mengkhawatirkan keadaan kami, sementara kami telah beriman kepadamu dan membenarkan ajaran yang anda bawa?!” beliau menjawab, “Sesungguhnya hati-hati itu berada diantara jari-jemari ar-Rahman ‘azz wa jalla; Dia lah yang akan membolak-balikkannya.” (HR. Ibnu Majah, dinyatakan sahih oleh al-Albani dalam Sahih Sunan Ibni Majah no. 3107)
Dari Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu’anhu, beliau berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Ajarkan kepadaku sebuah doa untuk aku baca di dalam sholatku.” Beliau pun bersabda, “Ucapkanlah ‘Allahumma inni zhalamtu zhulman katsiiraa wa laa yaghfirudz dzunuuba illa anta faghfir lii maghfiratan min ‘indik war-hamnii, innaka antal ghofuurur rohiim’ yang artinya, “Ya Allah sesungguhnya aku telah menzalimi diriku dengan banyak kezaliman dan tiada yang bisa mengampuni dosa-dosa selain Engkau, oleh sebab itu ampunilah aku dengan ampunan dari sisi-Mu dan rahmatilah aku, sesungguhnya Engkau lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (HR. Bukhari no. 5880)
Dari ‘Aisyah radhiyallahu’anha, adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca doa ‘Allahuma inni a’uudzu bika min syarri maa ‘amiltu wa min syarri maa lam a’mal’ yang artinya, “Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari keburukan amalan yang aku perbuat dan dari keburukan apa-apa yang tidak aku perbuat.” (HR. Muslim no. 2716)
Dari Abu Dzar radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya kalimat yang paling Allah cintai adalah ‘subhanallahi wa bihamdih’ yang artinya, “Maha Suci Allah dan dengan senantiasa memuji-Nya.”.” (HR. Muslim no. 2731)
Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang akhir ucapannya laa ilaha illallah maka dia pasti masuk surga.” (HR. Abu Dawud, dinyatakan sahih oleh al-Albani, lihat Shahih Sunan Abu Dawud no. 3116 dan dihasankan sanadnya oleh Syaikh Masyhur dalam at-Tajrid fi I’rob Kalimat at-Tauhid, hlm. 15)
Termsuk bentuk dzikir yang paling utama adalah membaca al-Qur’an, sebab di dalamnya terkandung obat bagi berbagai penyakit hati; apakah itu syubhat maupun syahwat. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Wahai umat manusia, sungguh telah datang kepada kalian nasehat dari Rabb kalian dan obat bagi apa yang ada di dalam hati.” (Yunus: 57) (lihat Tazkiyatun Nufus wa Tarbiyatuha, hlm. 47)